Saturday, December 27, 2008

Ketabahan Al-Imam Abu Bakar An-Nablusi

Telah tercatit dalam sejarah kisah seorang ulama Ahlu sunnah yang berani dan tabah dalam melaungkan kebenaran dan menjulang bendera tauhid di hadapan golongan yang kufur terhadap Allah dan Rasulnya.

Al-Imam Abu Bakar An-Nablusi hidup semasa pemerintahan kerajaan fathimiyah yang bermazhab Syiah dibawah pemimpin yang bernama Al-mu’Izzu Al-Fathimi.

Telah dikisahkan mu’Izzu telah memanggilkan Al-Imam Abu Bakar An-Nablusi ke istananya setelah ia mendapat tahu bahawa Al-imam Abu bakar berkata buruk terhadap kerajaannya.

Ibnu Katsir telah menukilkan kisah tersebut didalam kitabnya Al-Bidayah wa An-Nihayah :

“Dia(mu’izzu) mendatangkan seorang yang zuhud,ahli ibadah,wara’dan bertakwa,yaitu Abu Bakar An-Nablusi.Al-Mu’izzu berkata kepadanya,”Telah sampai padaku berita tentang kamu,bahawa kamau mengatakan,’Seandainya aku memiliki sepuluh anak panah,aku tujukan Sembilan untuk orang-orang Romawi dan yang satu untuk orang-orang Mesir,yakni orang-orang Fathimiyah?’ An-Nablusi berkata,”Aku tidak mengatakan itu”.Dia mengira bahawa An-Nablusi menarik ucapanya kemudian dia berkata kepadanya,”apa yang kamu katakan?” Dia menjawab , “ Aku mengatakan, “seharusnya kami melemparkan/mengarahkan (anak panah) untuk kalian dengan Sembilan (anak panah),kemudian kami lemparkan mereka(romawi) dengan satu (anak panah yang kesepuluh).” Al-Mu’izzu bertanya, “Kenapa demikian?” Al-Imam menjawab, “Kerana kalian telah mengubah agama umat,membunuh orang-orang saleh,memadamkan cahaya Tuhan dan kalian mengaku-ngaku sesuatu yang tidak pantas bagi kalian.

“Kemudian Al-mu’iizu memerintahkan untuk mengumumkan penghukuman terhadap An-Nablusi pada hari pertama, memukulnya dengan keras dan sadis pada hari kedua dan mengupas kulitnya pada hari ketiga.Ditugaskan seorang Yahudi untuk mengupas kulit Imam An-nablusi dan ketika itu beliau sedang membaca Al-Quran.Orang Yahudi itu berkata,”aku sangat merasa kasihan padanya,maka ketika sampai pada bahagian jantungnya,aku menikam dengan pisau lalu dia mati”

Semoga Allah mengasihinya.Dia disebut dengan syahid dan kerana itulah sampai hari ini penduduk Nablus dinisbatkan dengan Banu Syahid(Keturunan orang Syahid) [Al-Bidayah wa An-Nihayah, 11/284]

Alangkah mulianya,orang yang teguh dalam kebenaran. Dan alangkah indahnya, hidup sesuai dengan As-Sunnah dan mati kerananya, walaupun kulit harus dikupas dari dagingnya.Kita tidak perlu hairan dengan kelakuan Syiah terkutuk ini.Semoga Allah membalasnya.Hanya kerana nama orang Nablus ini adalah Abu bakar sudah cukup untuk mengobarkan api kebencian Syiah terkutuk ini.Kerana mereka membenci Abu Bakar Ash-Shidiq dan siapa sahaja yang mencintai Abu bakar ash-Shiddiq Radhiyallahu Anhu

No comments: